israrardi.blogspot.com

Search This Blog

Blogku setia menunggu

September 01, 2010

Get link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Other Apps

Wahai blogku, terima kasih sudah setia menunggu...:))

Get link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Other Apps

Comments

Agam Fatchurrochman said…

lungo neng ngendi wae mas?

12:24 AM

A solitary eagle called Riswandha

http://www.thejakartapost.com/yesterdaydetail.asp?fileid=20060819.F04 Israr Ardiansyah , London Riswandha Imawan never taught me. I went to Gadjah Mada University (UGM) School of Forestry when he had returned home to lecture at the UGM School of Social and Political Sciences after obtaining a doctorate in comparative politics at Northern Illinois University. Better known as Mas Ris among journalists, Riswandha was a typical UGM lecturer in terms of appearance. He was not an eccentric type, unlike one of his colleagues who went to campus in his own andong (horse carriage), a nuclear expert who opposed the presence of a nuclear reactor plant in Indonesia or a senior classic Javanese literature lecturer who preferred teaching his students at home. Riswandha used to go to the campus on his motorbike or by car. He dressed neatly, sported a moustache and joked a lot. I am sure that those who did not know him well could never imagine that he had once carried his bicycle to Puncak Garuda, th

Perjumpaan dengan teman TK

Perjumpaan dengan teman TK oleh Israr Ardiansyah *) Sekitar 32 tahun yang lalu, dia temanku TK. Waktu itu aku kelas nol kecil, dia kelas nol besar. Meskipun begitu, kami mengalami belajar di satu ruang kelas yang sama dengan bimbingan kesabaran luar biasa yang dimiliki Bu Qom. Saat itu, taman yang katanya paling indah itu hanya mempunyai satu ruang kelas yang terletak di dekat tangga naik menuju masjid. Aku masih ingat bahwa aku sempat protes kepada guruku ketika aku kehilangan banyak temanku di tahun berikutnya, "Mengapa banyak yang masuk SD sementara aku masih di TK, padahal aku bisa membaca?" Akhirnya, tahun kedua di TK itu banyak kulalui dengan membolos karena aku merasa sudah saatnya aku masuk SD. Waktu berlalu dengan cepatnya. Hampir 24 tahun yang lalu, ketika aku baru saja masuk SMP 5 Yogyakarta, seorang anak kelas dua menyapaku, "Israr! Kamu masih ingat aku kan? Kita dulu teman di TK," ujarnya seraya menyebut namanya. Aku mengangguk, dan kamipun bersalama

Seseorang dengan julukan Kaji Edan

Ketika aku kumpul-kumpul dengan temanku sesama alumni SMA 1 Yogyakarta 1989, beberapa teman menyebut-nyebut nama ' Kaji Edan' . Sebuah nama yang kalau dianalisis pakai 'pisaunya' Norman Fairclough akan terasa penuh paradoks: 'Kaji' dan 'Edan'. Ternyata, beberapa waktu kemudian, aku baru ngeh kalau yang disebut-sebut 'Kaji Edan' itu adalah kakak kelasku di SMPN 5 Yogyakarta dan SMA 1 Yogyakarta bernama Onny Hendro Adhiaksono, mantan wakil Ketua OSIS waktu aku SMA dulu. Onny dengan bangganya menyediakan dirinya menjadi cermin-- baik buruk maupun baik-- bagi teman-temannya. Itulah sebabnya wiraswastawan muda itu memakai julukan 'Kaji Edan' (literally means 'Crazy Haji') sebagai identitasnya. Silakan buka blog Onny di www.kajiedan.blogspot.com

Powered by Blogger